Minggu, 27 November 2022

LED Dioda Yang Bercahaya


 LED singkatan Light Emiting Diode merupakan komponen  elektronik 2 terminal yang dapat menghasilkan cahaya, berbeda dengan lampu yang kita kenal. LED adalah dioda yang menggunakan bahan yang dapat mengeluarkan cahaya ketika dialiri arus listrik. Pada dasar LED memiliki prinsip seperti sebuah dioda dimana arus listrik hanya dapat mengalir satu arah saja, bahkan simbol LED adalah dioda yang diberikan dua panah keatas yang mewakili sebuah cahaya keluar.


Terminal LED adalah Anode (+) dan Cathode (-), dengan memberikan tegangan supply DC sesuai dengan kutubnya, maka LED segera mengeluarkan cahaya. Tentunya besar arus memengaruhi tingkat kecerahan namun kelebihhan arus malah dapat merusaknya. Cara termudah untuk menahan arus dengan menggunakan resistor yang diseri.

Forward Voltage - Drop Voltage

Seperti halnya dioda, LED memiliki forward voltage yang perlu dipertimbangkan dalam desain rangkaian LED. Beberapa pengguna sering menyebut Drop Voltage atau tegangan jatuh karena memengaruhi tegangan kerja rangkaian. Besar drop voltage bergantung pada warna LED yang dihasilkan kisaran 1,5V sampai 3Volt lebih besar dari forward voltage sebuah dioda.

R = (Vsupply - Vdrop) * I

Jika dioda menggunakan bahan semikonduktor silikon atau germanium, maka LED bisa beraneka ragam. Jadi perlu dipertimbangkan dalam mendesain rangkaian LED seri atau paralel.

Rangkaian LED

Penggunaan LED umumnya untuk indikator atau display (seperti 7 segment). Jadi desain rangkaian LED cukup sederhana walau tetap memperhatikan pakem diatas.


Rangkaian LED Paralel




Senin, 21 November 2022

555 Timer


 555 Timer adalah IC pewaktu yang memiliki 8 kaki banyak digunakan berbagai rangkaian timer, osilator, dan delay. Walaupun diproduksi tahun 1970-an, IC 555 timer masih memiliki penggemar di dunia elektronika hingga saat ini karena  kemudahannya dan aplikasinya yang luas tidak terbatas pada rangkaian analog tetapi juga rangkaian digital modern. 
Berikut penjelasan fungsi 8 pin yang digunakan IC 55 timer

Pin 1 - Ground (GNC) 
Pin ini terhubung dengan jalur ground rangkaian.
Pin 2 - Trigger (TRI)
Teganga rendah kurang dari 1/3 tegangan supply ditepakan akan men-trigger Ouput (Pin 3) menjadi High. Output akan terus High sampai teganga tinggi diteapkan pada pin input Threshold (pin 6).
Pin 3 - Output (OUT)
Keadaan output bisa menjadi Low atau High, Low berarti 0 Volt dan High adalah (sesuai) tegangan supply. Output dapat menahan arus hingga 200mA, cukup untuk menggerakkan langsung komponen lain seperti IC, transistor, LED bahkan speaker daya rendah.
Pin 4 - Reset (RST)
Tegangan rendah (Low) akan membuat output (pin 3) menjadi Low.
Pin 5 - Control (CTL)
Kamu bisa mengontrol tegangan Trheshold (pin 6), secara defauklt tegangan kontrol internal adalah 2/3 tegangan supply. Kamu bisa membuat varuasi tegangan mulai dari 45% sampai 90% dari tegangan supply. Jika tidak digunakan dianjurkan untuk dihubugnkan ke ground melalui kapasitor 0,01uF.
Pin 6 - Threshold (THR)
Mode rangkaian astable dan monostable, tegangan kapasitor yang melintasi dipantu input Threshold. JKetika tegngan input THR naik diatas nilai ambang, output (pin 3) akan berubah dari tinggi ke rendah.
Pin 7 - Discharge (DIS)
Ketika teganga melintas kapasitor mencapai ambang Threshold, maka kapasitor mengalami discharge melalui pin 7.
Pin 8 - Supply Voltage (VCC)
Tegangan supply postif untuk menggerakan 555 timer antara +5V sampai +15V, besar tegangan supply tidak terlalu mempengaruhi timing rangkaian.

Pada dasarnya IC 555 Timer hanya memiliki 2 mode rangkaian yakni
Monostable Multivibrator
Astable Multivibrator

Monostable Multivibrator adalah rangkaian yang hanya membangkit sinyal tunggal High atau Low dan akan berubah keadaannya ketika telah selesai durasinya atau mendapat input trigger.

Astable Mutivibrator adalah rangkaian pembangkit sinyal persegisegi secara kontinyu.

Belum selesai...

Minggu, 20 November 2022

Mengenal Gerbang Logika


Gerbang logika merupakan rangkaian digital yang menerapkan logika Boolean. Apa itu Boolean? Tipe data (informasi) yang hanya memiliki dua nila kemungkinan yakni benar dan salah, true dan false, High dan Low, 1 dan 0, yang pertama kali dikembangkan oleh George Boole untuk mendefinisikan system aljabar logika pada pertengahan abad ke-19. Walaupun abad tersebut belum dikenal computer, namun teorama Boolean menjadi cikal bakal berkembangannya teknologi digital.

Buat kamu yang ingin mempelajari rangkaian digital, mikroprosesor bahkam Arduino, wajib memplejari gerbang logika.

Gerbang logika memiliki beberapa operasi diantaranya

  • Gerbang AND
  • Gerbang OR
  • Gerbang NOT
  • Gerbang NAND merupakan gabungan gerbang AND dan NOT
  • Gerbang NOR merupakan gabungan gerbang OR dan NOT
  • Gerbang XOR
  • Gerbang XNOR merupakan gabungan gerbang XOR dan NOT.
  • Gerbang AND
Perhatikan tabel dibawah agar mudah memahami fungsi masing-masing gerbang logika. Tabel dibawah dikenal dengan sebuatan Tabel Kebenaran atau Truth Table.

Gerbang AND 

Gerbang AND merupakan jenis gerbang logika yang memerlukan dua input atau lebih untuk menghasilkan satu output. Hasil output akan berupa 0 bila semua atau salah satu inputnya merupakan bilangan biner 0. Sebaliknya, jika semua input adalah bilangan biner 1, outputnya pun juga 1.

Gerbang OR

Jenis kedua adalah gerbang OR, yaitu jenis gerbang logika yang sama seperti gerbang AND, memerlukan dua input untuk menghasilkan satu output. Gerbang OR menghasilkan input 1 bila semua atau salah satu input adalah bilangan biner 1. Sementara itu, output menghasilkan 0 bila inputnya bilangan biner 0.

Gerbang NOT

Gerbang NOT, sering disebut Intverter merupakan jenis gerbang yang memiiki satu input dan satu poutput berfungsi sebagai pembalik keadaan. Bila input bernilai 1, outputnya bernilai 0. Begitupun sebaliknya, output bernilai 1 bila inputnya bernilai 0.

Gerbang NAND

Jenis gerbang ini merupakan gabungan gerbang AND dan NOT. Artinya, nilai output gerbang NAND adalah kebalikan dari gerbang AND.

Gerbang NOR

Gerbang ini menjadi gabungan dari gerbang OR dan NOT. Output yang dihasilkan NOR adalah kebalikan dari gerbang OR.

Gerbang XOR

Jenis gerbang logika berikutnya adalah XOR atau Excluesive-OR, sering disebut Comparator  karena mampu membandingkan input yang membutuhkan setidaknya dua input juga untuk menghasilkan satu output. Dalam jenis gerbang ini, output yang dihasilkan adalah bilangan biner 1 jika kedua inputnya memiliki bilangan yang berbeda. Sementara itu, bila kedua inputnya merupakan bilangan yang sama, hasil outputnya adalah bilangan biner 0.


Gerbang XNOR

Gerbang terakhir adalah XNOR. Gerbang ini adalah kebalikan dari XNOR. Bila kedua input yang dimasukkan berbeda, outputnya yang dihasilkan bilangan biner 0. Outputnya akan berupa bilangan biner 1 bila kedua input yang dimasukkan sama.


Dalam aplikasi pada rangkaian logika 1 merupakan tegangan HIGH, umumnya 5 Volt dan logika berarti LOW atau 0 Volt.

Kamis, 17 November 2022

Relay

sumber: https://www.homemade-circuits.com/

Saklar adalah komponen pemutus dan penghubung aliran arus listrik dimana terdapat tuas atau tombol yang digeser/ditekan langsung oleh manusia. Fungsi saklar sangat penting yakni menghidupkan dan mematikan perangkat listrik dan keperluan lainnya terkait sebagai penghubung/pemutus arus. Relay merupakan saklar yang dikendalikan secara elektris walaupun masih mekanis. Jadi (tangan) manusia tidak langsung mengenai saklar jenis ini. 

Keuntungan menggunakan relay ketimbang saklar adalah

  • Pada aplikasi arus listrik besar atau daya tinggi, manusia aman dari resiko ter-setrum.
  • Relay dapat dipasang di manapun, dimana manusia kesulitan untuk menjangkaunya.
  • Dimensi lebih kompak untuk mengalir arus besar.
  • Relay dapat dihubungkan dengan kontrol (digital) otomatis.
  • Karena dibungkus cangkang yang terputup, maka usia pakai tinggi untuk pemakaian frekuensi tinggi.

Cara kerja relay adalah menggunakan prinsip kerja eletromakgnetik. Sebuah kumparan yang diberikan sinyal listrik akan menarik tuas yang mendorong lidah saklar untuk memutus atau menghubungkan kontak. 

Berdasarkan jenis kontaknya maka terdapat dua macam yakni,

  • Normally Open (NO) dimana posisi kontak saklar terbuka atau tidak terhubung ketika relay dalam kondisi tidak mendapat tegangan kontrol.
  • Normally Close (NC) dimana posisi kontak saklar terhubung ketika relay dalam kondisi tidak mendapat tegangan kontrol. 

Memiliki ragam jenis, relay mempunyai beberapa simbol yang bisa kamu lihat gambar dibawah.

SPST (Single Pole Single Throw)

Relay SPST memiliki 4 terminal, berfungsi seperti saklar (push-button) dimana relay akan kontak (ON) ketika kaki terminal koil dihubungkan tegangan. Relay SPST masuk kategori kontak NO (Normally Open). Aplikasi yang mudah ditemukan adalah rangkaian klakson mobil.


SPDT (Single Pole Double Throw)
Jika relay SPST hanya memutus/menghubungkan  kontak antar terminal A dan B, maka relay SPDT memiliki 2 kontak terminal, ketika tegangan kontrol tidak diberikan maka terminal B terhubng dengan terminal NC (Normally Close). Dan sebaliknya, jika medan magnet bekerja maka lidah saklar akan berpindah ke terminal NO (Normally Open).  

DPDT (Double Pole Double Throw)
Relay DPDT merubakan dua buah relay SPDT yang digabungkan dalam satu rumah. Sebuh kontrol dapat mengendalikan dua buah saklar sekaligus.


Gunakan Dioda sebagai pengaman rangkaian kontrol relay
Hampir semua desain rangkaian relay menyisipkan sebuah dioda yang dipasang terbalik terhadap polaritas tegangan. Ini bertujuan untuk mencegah tegangan balik (kick back) relay masuk ke rangkai kontrol yang bisa menyebabkan kerusakan. Kick back merupakan tegangan yang dihasilkan dari energi yang dilepaskan kumparan ketika tidak mendapat asupan arus listrik.
Dengan penyisipan dioda, membuat tegangan kick back menuju sumber tegangan.



Berapa arus listrik yang diperlukan untuk menggerakkan sebuah relay?
Walaupun konsumsi arus listrik untuk menggerakkan sebuah relay termasuk kecil, namun akan berpengaruh jika rangkaian menggunakan banyak relay . Kamu bisa mendapatkannya dengan membaca spesifikasi di manual user atau dengan menghitungnya jika kamu tidak memilikinya.
Tegangan kerja sebuah relay selalu dicantumkan pada salahsatu sisi rumah. 5V, 6V, 12V, 24V atay 48V. Kamu cukup mengukur nilai resistansi kumparan menggunakan AVO meter. Kemudian cari arus menggunakan rumus I = V/R.

Senin, 14 November 2022

Kapasitor


Kapasitor adalah komponen pasif yang menggunakan satuan Farad mampu menyimpan muatan listrik dalam waktu tertentu. Kapasitor terbuat dari dua lempengan logam yang diberi sekat material dielektrik non-konduktif. Yang mana bahan insulator bisa cairan elektrolit, keramik, kertas, plastik dan lainnya yang akan menahan muatan listrik untuk tetap berada pada kutubnya, negatif dan positif. Menariknya, setiap bahan penyekat ini membuat kapasitor memiliki karakteristik berbeda.

Seperti halnya resistor, Kapasitor memiliki dua kelompok besar, yakni

  1. Kapastor tetap
  2. Kapasitor variabel

Kapasitor Tetap atau fixed capacitor memiliki nilai kapasitansi konstan. Beberapa jenis diantara adalah

  • Kapasitor keramik
  • Kapasitor polyester
  • Kapasitor kertas
  • Kapasitor mika
  • Kapasitor elektrolitik (elko)
  • Kapasitor tantalum

Kapasitor variabel atau variable capacitor memiliki nilai kapasitansi yang dapat berubah, biasanya dilengkapi knod putar untuk pengaturan. Umumnya kapasitor variabel digunakan untuk rangkaian radio atau frekuensi tinggi.

Varco (Variable Capcitor), tersusun dari 2 lempengan-lempengan dimana lempengan pertama tidak bergerak (stator) dan lainnya dapat bergerak/berputar (rotor) serta dilengkapi dengan knob shaft. Bahan penyekatnya? udara.

Trimmer capacitor memiliki dimensi mini memiliki knob yang dapat diputar menggunakan obeng untuk mengatur besar nilai kapasitansinya.


Rangkaian Kapasitor

Rangkaian kapasitor dasar terdiri atas rangkaian seri kapasitor dan rangkaian paralel kapasitor.

Rangkaian Paralel Kapasitor

Minimal terdiri atas dua kapasitor yang dihubungkan secara paralel. Total kapasitansi rangkain adalah

Ctotal = C1 + C2 + C3 + ... + Cn



Rangkaian Seri Kapasitor

Minimal terdiri atas susunan 2 kapasitor yang dihubungkan secara seri. total kapasitansi rangkaian ini adalah

1/Ctotal = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3 + ... 1/Cn


Polaritas Kapasitor

Kapasitor (elektrolitik) tertentu memiliki polaritas yang berarti dua terminal memiliki polaritas positif dan negatif. Pada peranpannya kamu harus menghubungkan polaritas yang sesuai dengan polaritas jalur dan tidak boleh terbalik. 

Kapasitor tertentu tidak memiliki polaritas dan kamu bisa memasang dua kaki terminalnya secara bebas pada jalur rangkaian.

Rating Tegangan Kapasitor

Kapasitor memiliki batas kemampuan menahan tegangan, desainer harus memastikan tegangan yang akan dikenakan ke kapasitor sebelum menentukan rating tegangan kapasitor.

Prinsip kerja kapasitor sama dengan baterai? Beda, walaupun keduanya memiliki kemampuan menyimpan dan mengeluarkan energi listrik. Kapasitor hanya menyimpan muatan listrik sedangkan baterai benar-benar menyimpan energi. Demikian hanya menyimpan muatan listrik, kapasitor dapat melepaskan (discharging) dan menyerap (charging) energi listrik dengan spontan.




Minggu, 13 November 2022

Resistor Variabel

 


Resistor variable merupakan resistor yang nilainya dapat berubah-ubah. Memiliki knob yang dapat diputar atau digeser merupakan mekanisme yang umum digunakan pada resistor jenis ini. Resistor jenis ini memiliki 3 terminal, 2 terminal jika diukur dengan multimeter akan bernilai maksimum, sedang terminal tengah akan berubah-ubah sesuai dengan putaran.

Nilai resistansi resistor variabel berjangkah mulai dari

  • 100 Ohm
  • 500 Ohm
  • 1KOhm
  • 5KOhm
  • 10KOhm
  • 20KOhm
  • 50KOhm
  • 100KOhm
  • 500KOhm
  • 1MOhm
  • 10MOhn

Pontesiometer rotari atau Rotary petentiometer


Resistor variabel yang paling banyak digunakan dalam aplikasi analog untuk pengaturan level tegangan seperti volume control, tone control dan lain-lain. Potensiometer rotari memiliki knod yang dapat diputar dengan mudah oleh tangan.
Potensiometer dibedakan berdasarkan pola perubahan nilai resistansi secara kurva
  • Linier potentiometer (type a) dimana kurva akan bergerak linier
  • Log potensiometer (type b), perubahan kurva bergerak secara logaritmik (melengkung). Tipe ini banyak digunakan pada pengaturan volume audio. Harga potensiometer tipe ini cukup mahal ketimbangan type-a.


Potensiomer geser atau Slide Potentiometer


Seperti potensiometer rotari, potensiomet geser menggunakan knob geser sehingga bentuknya memanjang.  Perbedaan mekanisme geser memengaruhi kebutuhan, dimensi dan desain perangkat.

Trimmer atau Trimmer



Resistor variabel yang secara fungsi sama dengan potensiometer namun memiliki dimensi mini yang biasanya ditanam pada PCB untuk mengatur tegangan/arus sekali saja untuk mendapatkan nilai presisi. Trimpot memiliki mekanik satu putaran dan banyak putaran. Dengan memiliki dimensi mini untuk mengubah nilai resistansi trimpot memerlukan obeng ukuran kecil juga.

Trimpot memiliki dimensi dan bentuk berbagai rupa.

Step Potentiometer

Merupakan susunan beberapa resistor yang dihubungkan dengan saklar rotary untuk memilih nilai resistor yang telah ditentukan. Umumnya resistor variabel yang memiliki kurva linier, step potensiometer banyak diaplikasi digunakan sebagai attenuator dB dimana nilai resistansi dihitung  dan jumlah langkah (step) berdasarkan kastomisasi.

Rheostat


Rheostat digunakan untuk mengatur arus besar yang mengalir dengan mengubah nilai resistansi. Jika potensiometer terbuat dari bahan karbon,  rheostat terbuat dari lilitan kawat nichrome dengan inti keramik dan sebuah slider untuk mengatur perubahan arus. Konstruksi resistor ini membuat sering disebut Variable Wire Wound Resistor.

Rheostat juga memiliki beberapa model

  • Rotary rheostat
  • Slide rheostat
  • Trimmer rheostat

Dengan kemampuannya mengatur arus besar, rheostat sering digunakan sebagai dimmer. Walaupun saat ini mulai digantikan dengan perangkat elektronik yang lebih efisien. Tapi dalam laboratorium, rheostat bisa diandalkan untuk keperluan kalibrasi.


Jika paragraf diatas mengulas resistor variabel mekanik, maka ada juga resistor variabel yang perubahan nilai resistansi dipengaruhi oleh perubahan lingkungan sekitarnya seperti panas dan cahaya. Resistor jenis diaplikasikan sebagai sensor.

LDR

Light Dependent Resistor yakni resistor variabel dengan 2 terminal yang nilainya berubah jika ada cahaya mengenai jendelanya. Semakin besar intensitas cahaya mak semakin rendah nilai resistansinya. LDR terbuat dari bahan semikonduktor yang peka cahaya seperti Cadmium-Sulfida, banyak diaplikasikan sebagai sensor cahaya.

Thermistor

Resistor variabel 2 terminal  yang nilai berubah jika terjadi perubahan panas. Thermistor terbagi menjadi dua golongan yakni

NTC (Negative Temperature Coefficient), Ketika temperatur turun, maka nilai resistansi akan meningkat.

PTC (Positive Temperatur Coeffisient), Kebalikan dari NTC dimana nilai resistansi akan naik jika temperatur meningkat. Kamu bisa lihat grafik dibawah


Thermistor banyak digunakan untuk pengukuran suhu seperti termometer dan sistem pengaman mesin terhadap panas.

Digital Potentiometer


Kekurangan potensiometer analog yang masih menggunakan knob mekanik putar atau geser adalah (dapat) terjadi keausan disebabkan suhu dan usia pakai serta pengaturan masih mengandalkan tangan pengguna. Dalam aplikasi yang memerlukan pengaturan melalui komputer, potensiometer jenis tertentu dapat diatur dengan motor servo. Namun cara tersebut dianggap mahal dan resiko keausan tetap ada. Maka digital potentiometer dibuat dengan kemampuan pengaturan resistansi secara digital.  Walau demikian, sinyal yang diatur DigiPot masih analog. 
DigiPot dalam bentuk chip memakai prinsip resistor ladder dimana setiap bit memiliki bobot berbeda akan menhasilkan nilai resistansi berbeda pula. Semakin besar bobot bit maka semakin besar resistansi DigiPot.

Jumlah bit menentukan banyak step/tingkat perubahan resistansi, semakin banyak jumlah bit, maka semakin banyak tingkat perubahannya. Tentunya semakin mahal.
  • 5 bit = 32 step
  • 6 bit = 64 step
  • 7 bit = 128 step
  • 8 bit = 256 step
  • 9 bit = 512 step
  • 10 bit = 1024 step
Pada beberapa jenis DigiPot telah dilengkapi kemampuan memory EEPROM untuk menyimpan nilai terakhir, jadi posisi pengaturan tidak berubah ketika perangkat dimatikan.

Ragam Jenis Konektor Audio


 Konektor merupakan komponen pendukung yang digunakan untuk menghubungkan suatu rangkaian ke rangkaian lain yang secara fisik terpisah. Dalam teknik audio ternyata terdapat beraneka ragam jenis konektor audio di pasaran dan sudah menjadi standar dalam aplikasinya.

Apa saja jenis konektor Audio yang bisa kita temukan?

RCA

RCA singkatan dari Radio Corporation of America yang memperkenalkan konektor audio ini tahun 1940 yang dalam perkembangan menjadi konektor AV. Tidak hanya untuk melewatkan sinyal audio tetapi juga digunakan untuk aplikasi video. Konektor RCA sangat mendominasi pada perangkat audio video rumah tangga (consumer).

Konektor RCA digunakan untuk menghantarkan sinyal audio analog memiliki dua pin, 1: center pin untuk mengalirkan sinyal audio/video dan 2: Outer condutor untuk menghubungkan grounding antar perangkat. yang merupakan syarat dasar untuk menghubungkan dua perangkat. Dalam terapannya konektor male RCA selalu berbentuk kabel dan female RCA menempel pada panel perangkat. Baik male dan female tidak mencerminkan sebagai output ataupun input. Pengguna harus memeriksa identifikasi yang tertera pada panel perangkat.

Kode warna konektor RCA digunakan untuk membedakan sinyal sehingga memudahkan pengguna mengetahui sinyal apa yang melaluinya. 

  • Warna kuning = sinyal video
  • Warna merah = sinyal audio kanan (R)
  • Warna putih = sinyal audio kiri (L)

Dalam perkembangannya konektor RCA juga diaplikasikan untuk sinyal audio digital.


Terminal Push In Jack

Digunakan untuk menghubungkan sinyal audio berdaya besar ke kotak speaker.  Tidak seperti konektor RCA yang berpasangan male dan female. Terminal Push In Jack menempel pada panel kotak speaker, untuk menghubungkannya pengguna hanya mengupas isolator pada ujung kabel penghantar dan memasukkan ke lubang yang tersedia dengan menekan knob. Terminal ini akan menekan kabel dengan kuat sehingga tidak mudah terlepas,

Terminal Push in jack tersedia dua tipe yakni 2 terminal dan 4 terminal.


Phono Connector

Phono connector memiliki beragam nama panggilan phono jack, audio jack, headphone jack dan jack plug tapi semuanya memiliki bentuk yang sama. Jangan salah, phono connector memiliki tiga ukuran berbeda

  • Ukuran original 1/4 inch (6.35mm) - banyak digunakan oleh kebanyakan perangkat audio profesional.
  • Ukuran mini 1/8 inch (3.5mm) - banyak digunakan oleh handphone, PC dan laptop.
  • Ukuran sub-mini 1/10 inch (2.5mm)

Phono jack cukup membingukan bagi orang awam karena memiliki tipe dengan kemampuan mengalirkan satu atau beberapa sinyal. Jadi kamu harus mengidentifikasinya sebelum membeli konektor jenis ini.

TS = Tip Sleeve, sering disebut phono mono/ mono audio

TRS = Tip Ring Sleeve, disebut juga phono stereo/ stereo audio

TRRS = Tip Ring Ring Sleeve, PC headset


Tip dan Ring untuk mengalirkan sinyal audio sedangkan Sleeve untuk sinyal grounding. Kegunaan masing-masing pin bisa kamu cermati dibawah.

Perhatikan pada tipe TRRS, Ring kedua adalah ground dan Sleeve menjadi input microphone. Handphone dan beberapa PC dan Laptop generasi baru sudah mendukung konektor phono TRRS.

Sampai disini, belum selesai? Karena beberapa produsen elektronik mendefiniskan sendiri fungsi-fungsi konektor tersebut. 

Informasi ini saya kutip dari sini.





Resistor


 Resistor memiliki dua terminal adalah komponen elektronika pasif yang mempunyai kemampuan membatasi arus yang mengalirinya. Resistor terbuat dari bahan karbon (arang) atau keramik. Setiap resistor yang dialiri arus akan membuat tegangan jatuh antara dua kutub terminal sehingga dapat diaplikasikan sebagai pembagi tegangan.

Hukum Ohm

Prinsip kerja resistor menganut hukum Ohm dimana nilai resistansi pada resistor selalu memiliki angka yang berbading terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya.

I = V / R atau V = I * R atau R = V / I

Jenis dan Simbol Resistor

Resistor terbagi menjadi dua jenis utama yakni

  • Fixed resistor, resistor yang memiliki nilai tidak berubah (tetap)
  • Variable resistor, resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan jangkah yang dimilikinya. Contoh potensiometer 50KOhm memiliki knod yang dapat diputar, maka perubahan nilai resistansinya mulai dari nol hingga 50KOhm.

Dalam menggambar (desain) rangkaian elektronika, reistor meiliki simbol yang wajib kamu kenali.

Kamu bebas menggunakan simbol resistor namun disarankan gunakan secara konsisten. Menggunakan model gerigi atau kotak.

Kapasitas Disipasi Daya Resistor

Setiap resistor memiliki nilai resistansi (Ohm) dan kapasitas disipasi daya (watt). Kapasitas disipasi daya atau Resistor Dissipation Capacity merupakan kemampuan resistor untuk menahan arus yang mengalir dengan mengubahnya menjadi energi panas. Karena kapasitar disipasi daya menentukan harga dan dimensi resistor. Untuk itu perlu diketahui besaran arus I yang mengaliri resistor R sebelum menentukan kapasitas daya sebuah resistor.

Cara sederhana menentukannya adalah P(Watt) = I * I * R .

Umumnya dipasaran tersedia ukuran resistor dengan kapasitas daya sebagai berikut:

  • 1/8 watt (carbon)
  • 1/4 watt
  • 1/2 watt
  • 1 watt
  • 3 watt (keramic) 
  • 5 watt
  • 10 watt
  • 20 watt

Penemtuan kemampuan disipasi resistor harus dihitung secara cermat dalam desain, alih-alih dapat memnyebabkan umur rangkaian elektronik menjadi lebih pendek.

Nilai toleransi Resistor

Resistor memiliki nilai toleransi (dalam %) sesuai dengan bahan yang digunakannya. Semakin besar nilai toleransi sebuah resistor, maka akurasi nilai resistor semakin rendah. Jadi sangat sulit mendapatkan nilai sejumlah resistor yang sama, disamping faktor temperatur dan kelembaban juga menjadi faktor yang dapat merubah-ubah nilai sebuah resistor. Faktor produsen resistor juga membuat karakteristik perubahan nilai resistor terhadap toleransi tidak seragam.

Dipasaran tersedia beberapa ukuran resistor dengan toleransi sebagai berikut

  • 20%
  • 10%
  • 5%
  • 2%
  • 1%
  • 0,1%

Semakin rendah suata nilai toleransi resistor maka semakin mahalnya harganya.

Nilai Resistansi Resistor

Ini point yang paling penting untuk resistor. Setiap produsen resistor mengikuti aturan kode penamaan dalam melabelkan suatu nilai resistansi dari suatu resistor sehingga memudahkan pembaccan oleh pengguna. Kode yang disepakati secara internasional adalah penomoran berdasarkan warna dan juga kode angka tertentu.

Umumnya resistor dengan kapasitas daya rendah <2 watt menganut kode warna 4 gelang dan 5 gelang.

Resistor dengan kode warna 4 gelang

Resistor dengan kode waarna 5 gelang
Sedangkan resistor yang memiliki kemampuan arus besar menggunakan kode angka. Ini bisa saja karena resistor ini memiliki dimensi yang cukup untuk ditulisi.

Rangkaian Resistor

Rangkaian resistor dapat bekerja hanya menambahkan dengan sumber tegangan (baterai).

  • V = 9 Volt
  • R1 = 100 Ohm
maka arus I yang mengalir, I = 9 / 100 = 0,09A = 90 mA

Rangkaian Seri

Rangkaian dibawah memperlihatkan jumlah resistor yang dirangkai secara seri. Rangkaian seri mensyaratkan minimal terdiri atas dua resistor yang tersusun seri. Besar arus yang mengalir pada masing-masing resistor adalah sama dan tegangan pada masing-masing resistor berbeda.

 

Besar nilai resistasi ekivalen adalah

Req = R1 + R2 + ... + Rn (Ohm)

Contoh diatas memberikan data 

  • R1 = 100 Ohm
  • R2 = 150 ohm
  • R3 = 200 Ohm
  • V = 9 Volt
Maka Req = 100 + 150 + 200 = 350 Ohm dan I = 9 /350 = 0.026 A atau 26 mA

Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel resistor mensyaratkan minimal dua buah resistor yang tersusun secara paralel seperti gambar dibawah. Besar tegangan pada masing-masing resistor adalah sama, kebalikan arus yang mengalir pada masing-masing resistor berbeda.


Besar nilai resistansi ekivalen adalah

1/Req = 1/R1 + 1/R2 + ... + !/Rn (Ohm)

Contoh berhitung rangkaian diatas memberikan data

  • R1 = 100 Ohm
  • R2 = 150 ohm
  • R3 = 200 Ohm
  • V = 9 Volt
Maka besar Req = 1/ (1/100)+(1/150)+(1/200) = 46.15 Ohm.

Rangkaian Kombinasi
Rangkaian ini merupakan gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel.

Rangkaian LED

Aplikasi resistor digunakan membatasi arus yang mengalir suatu LED. Misal sebuah LED bulat ukuran 5mm umumnya memiliki ratiang arus 20mA. Jadi jika arus lebih besar dari 20mA menyebabkan LED putus. Rangkain LED bisa kamu lihat dibawah.


Kamu juga harus mengetahui teganga jatuh (drop voltage) LED, Umumnya tegangan jatuh LED berdasarkan warna cahaya yang dipancarakn. Sebut saja data Vled = 2Volt, maka tegangan pada resistor R1 adalah 9V - 2V = 7Volt.

Data yang terkumpul menjadi

  • Iled = 20mA = 0.02A
  • VR1 = 7 Volt

R1 = 7 / 0.02 = 350 Ohm (lihat hukum Ohm diatas)

Sampai disini, ada yang mau tanya? Silahkan berkomentar :)

 








Simpan Setting Program Kamu di File INI Menggunakan Lazarus Pascal


 File .INI adalah file teks yang berekstensi .ini yang digunakan Windows untuk mengidentifikasikan sebagai file inisialisasi yang berfungsi menyimpan setting, konfigurasi suatu program. File .ini digunakan sejak terbitnya Windows, jadi format ini sudah cukup lama digunakan. Walaupun Windows modern sudah menyediakan database khusus bernama registry untuk menyimpan setting software, namun file .ini masih layak digunakan karena kesederhanaan dan kemudahan mengaksesnya.

File .ini akan diakses ketika sebuah program dijalankan. Karena bersifat seperti file teks, maka file .ini tidak dikunci oleh Windows, sehingga program masih dapat memanipulasi dan mengubah file .ini kapanpun.

Dengan menggunakan file .ini, kamu bisa dengan mudah memahani konfigurasi sebuah program. Berikut contoh struktur file .ini.

[section_name]

keyname-1 = value-1

Keyname-2 = value-2

; your comment here

Lazarus Pascal sudah menyediakan unit untuk mengolah file .ini yakni INIFILES, jadi kamu tidak perlu repot untuk membuat file untum menyimpan konfigurasi program.

Berikut contoh menggunakan file ini untuk merubah posisi top dan left Form1. Prosedur pertama adalah  menuliskan nilai pada file setting.ini

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);

var

  Ini : TInifile;

begin

  Ini:= TInifile.Create(Inifile);

  try

    //Write form position to ini file

    Ini.WriteInteger('POSITION', 'top', Form1.Top);

    Ini.WriteInteger('POSITION','left', Form1.Left)

  finally

    Ini.Free;

  end;

end;      

Pindah posisi form setelah kamu klik tombol "Write Form Position" dan klik tombol 'Read Form Position".

Dibawah adalah prosedur membaca file ini.

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);

var

  Ini : TInifile;

begin

  Ini:= TInifile.Create(Inifile);

  try

    //Read form position form ini file

    Form1.Top := Ini.ReadInteger('POSITION','top',0);

    Form1.Left:= Ini.ReadInteger('POSITION', 'left', 0);

  finally

    Ini.Free;

  end;

end;       

Cukup mudah ya. File .ini bisa menerima beberapa nilai tidak hanya bilangan integer atau string. Prosedur yang bisa kamu gunakan untuk menulis dan membaca nilai-nilai di file .ini.

  • procedure WriteString(const Section, Ident: String, Value: String);
  • procedure WriteInteger(const Section, Ident: String, Value: Integer);
  • procedure WriteBool(const Section, Ident: String, Value: Boolean);
  • procedure WriteDate(const Section, Ident: String, Value: TDateTime);
  • procedure WriteTime(const Section, Ident: String, Value: TDateTime);
  • procedure WriteFloat(const Section, Ident: String, Value: Double);

Untuk membaca nilainya, kamu harus menyesuaikan variable yang digunakan

  • procedure ReadInteger(const Section, Ident: String, Default:Longint): Longint;

Sertakan juga nilai Default jika nilai yang dibaca belum tersedia, misal untuk nilai integer diberikan 0, nilai string diberikan c:\ dan sebagainya.

...

var

  ini: TInfile;

  i : integer;

begin

  ...

  i:= ini.ReadInteger('POSITION','top', 0):

  ...

end;

Contoh program pemakaian ini file bisa kamu unduh disini. Semoga bermanfaat.

Membuat Program Kalkulator Phytagoras Menggunakan Lazarus Pascal

Siapa yang tidak kenal dengan rumus segitiga Phytagoras? Sepertinya pelajaran matimateka di sekolah dasar sudah diajarkan :) Phytagoras merupakan rumus baku dari sebuah segitiga siku-siku untuk mendapatkan panjang sisi-sisanya yang (katanya) temukan oleh Phytagoras. Sedangkan segitiga siku siku adalah segitiga yang memiliki sudut 90°. Sisi terpanjangnya disebut dengan sisi miring atau hipotenusa (c). Sisi lainnya adalah alas (a) dan tinggi (b). Lihat gambar dibawah.

Untuk rumus phytagoras sangat mudah, bisa kamu lihat dibawah. Kecuali jika kamu ingin mencari pembuktian lain, bisa googling.

Menggunakan rumus diatas, kita bisa membuat program Phytagoras Calculator menggunakan Lazarus Pascal yang tampilannya bisa kamu lihat juga dibawah.
Gunakan unit Math agar kita bisa memanggil fungsi kuadrat dan akar kuadrat. Kamu bisa mendapat nilai a, b, atau c secara mudah, cukup berikan angka nol (0) pada kolom yang henda dicari nilainya. Misal, kamu ingin mencari panjang sisi miring c, maka berikan nilai nol dan isi angka pada sisi a dan b. Jika semua kolom berisi angka selain nol, maka akan ditampilkan peringatan.
Berikut sepenggal kode program Phytagoras Calculator menggunakan Lazarus. Selanjutnya silahkan unduh disini untuk mendapatkan program utuh.

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);

var

i, a, b, c: real;

begin

a:= StrToFloat(Edit1.Text);

b:= StrToFloat(Edit2.Text);

c:= StrToFloat(Edit3.Text);

if c = 0 then

begin

i:= sqrt(sqr(a) + sqr(b));

Edit3.Text:= FloatToStr(i);

Edit3.Font.Style:= [fsBold];

end

else if a = 0 then

begin

i:= sqrt(sqr(c) - sqr(b));

Edit1.Text:= FloatToStr(i);

Edit1.Font.Style:= [fsBold];

end else if b = 0 then

begin

i:= sqrt(sqr(c) - sqr(a));

Edit2.Text:= FloatToStr(i);

Edit2.Font.Style:= [fsBold];

end else

begin

Application.MessageBox('One of Values should be zero', 'Warning',MB_ICONWARNING);

ActiveControl:= Edit1;

end;

end;

Selamat mencoba.

Tunggu, kamu bisa menguji program kalkulator Phytagoras menggunakan nilai-nilai dibawah

  • a, b, c
  • 3, 4, 5
  • 5, 12, 13
  • 6, 8, 10
  • 7, 24, 25
  • 8, 15, 17
  • 9, 12, 15
  • 10, 24, 26
  • 12, 16, 20
  • 14, 48, 50


Digital Audio Amplifier PAM8403 and Get Datasheet for Your Hobby

  The PAM8403 is a miniature digital audio amplifier that has gained popularity among DIY enthusiasts, hobbyists, and engineers for its exc...