Kamis, 17 November 2022

Relay

sumber: https://www.homemade-circuits.com/

Saklar adalah komponen pemutus dan penghubung aliran arus listrik dimana terdapat tuas atau tombol yang digeser/ditekan langsung oleh manusia. Fungsi saklar sangat penting yakni menghidupkan dan mematikan perangkat listrik dan keperluan lainnya terkait sebagai penghubung/pemutus arus. Relay merupakan saklar yang dikendalikan secara elektris walaupun masih mekanis. Jadi (tangan) manusia tidak langsung mengenai saklar jenis ini. 

Keuntungan menggunakan relay ketimbang saklar adalah

  • Pada aplikasi arus listrik besar atau daya tinggi, manusia aman dari resiko ter-setrum.
  • Relay dapat dipasang di manapun, dimana manusia kesulitan untuk menjangkaunya.
  • Dimensi lebih kompak untuk mengalir arus besar.
  • Relay dapat dihubungkan dengan kontrol (digital) otomatis.
  • Karena dibungkus cangkang yang terputup, maka usia pakai tinggi untuk pemakaian frekuensi tinggi.

Cara kerja relay adalah menggunakan prinsip kerja eletromakgnetik. Sebuah kumparan yang diberikan sinyal listrik akan menarik tuas yang mendorong lidah saklar untuk memutus atau menghubungkan kontak. 

Berdasarkan jenis kontaknya maka terdapat dua macam yakni,

  • Normally Open (NO) dimana posisi kontak saklar terbuka atau tidak terhubung ketika relay dalam kondisi tidak mendapat tegangan kontrol.
  • Normally Close (NC) dimana posisi kontak saklar terhubung ketika relay dalam kondisi tidak mendapat tegangan kontrol. 

Memiliki ragam jenis, relay mempunyai beberapa simbol yang bisa kamu lihat gambar dibawah.

SPST (Single Pole Single Throw)

Relay SPST memiliki 4 terminal, berfungsi seperti saklar (push-button) dimana relay akan kontak (ON) ketika kaki terminal koil dihubungkan tegangan. Relay SPST masuk kategori kontak NO (Normally Open). Aplikasi yang mudah ditemukan adalah rangkaian klakson mobil.


SPDT (Single Pole Double Throw)
Jika relay SPST hanya memutus/menghubungkan  kontak antar terminal A dan B, maka relay SPDT memiliki 2 kontak terminal, ketika tegangan kontrol tidak diberikan maka terminal B terhubng dengan terminal NC (Normally Close). Dan sebaliknya, jika medan magnet bekerja maka lidah saklar akan berpindah ke terminal NO (Normally Open).  

DPDT (Double Pole Double Throw)
Relay DPDT merubakan dua buah relay SPDT yang digabungkan dalam satu rumah. Sebuh kontrol dapat mengendalikan dua buah saklar sekaligus.


Gunakan Dioda sebagai pengaman rangkaian kontrol relay
Hampir semua desain rangkaian relay menyisipkan sebuah dioda yang dipasang terbalik terhadap polaritas tegangan. Ini bertujuan untuk mencegah tegangan balik (kick back) relay masuk ke rangkai kontrol yang bisa menyebabkan kerusakan. Kick back merupakan tegangan yang dihasilkan dari energi yang dilepaskan kumparan ketika tidak mendapat asupan arus listrik.
Dengan penyisipan dioda, membuat tegangan kick back menuju sumber tegangan.



Berapa arus listrik yang diperlukan untuk menggerakkan sebuah relay?
Walaupun konsumsi arus listrik untuk menggerakkan sebuah relay termasuk kecil, namun akan berpengaruh jika rangkaian menggunakan banyak relay . Kamu bisa mendapatkannya dengan membaca spesifikasi di manual user atau dengan menghitungnya jika kamu tidak memilikinya.
Tegangan kerja sebuah relay selalu dicantumkan pada salahsatu sisi rumah. 5V, 6V, 12V, 24V atay 48V. Kamu cukup mengukur nilai resistansi kumparan menggunakan AVO meter. Kemudian cari arus menggunakan rumus I = V/R.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Digital Audio Amplifier PAM8403 and Get Datasheet for Your Hobby

  The PAM8403 is a miniature digital audio amplifier that has gained popularity among DIY enthusiasts, hobbyists, and engineers for its exc...