Minggu, 13 November 2022

Resistor Variabel

 


Resistor variable merupakan resistor yang nilainya dapat berubah-ubah. Memiliki knob yang dapat diputar atau digeser merupakan mekanisme yang umum digunakan pada resistor jenis ini. Resistor jenis ini memiliki 3 terminal, 2 terminal jika diukur dengan multimeter akan bernilai maksimum, sedang terminal tengah akan berubah-ubah sesuai dengan putaran.

Nilai resistansi resistor variabel berjangkah mulai dari

  • 100 Ohm
  • 500 Ohm
  • 1KOhm
  • 5KOhm
  • 10KOhm
  • 20KOhm
  • 50KOhm
  • 100KOhm
  • 500KOhm
  • 1MOhm
  • 10MOhn

Pontesiometer rotari atau Rotary petentiometer


Resistor variabel yang paling banyak digunakan dalam aplikasi analog untuk pengaturan level tegangan seperti volume control, tone control dan lain-lain. Potensiometer rotari memiliki knod yang dapat diputar dengan mudah oleh tangan.
Potensiometer dibedakan berdasarkan pola perubahan nilai resistansi secara kurva
  • Linier potentiometer (type a) dimana kurva akan bergerak linier
  • Log potensiometer (type b), perubahan kurva bergerak secara logaritmik (melengkung). Tipe ini banyak digunakan pada pengaturan volume audio. Harga potensiometer tipe ini cukup mahal ketimbangan type-a.


Potensiomer geser atau Slide Potentiometer


Seperti potensiometer rotari, potensiomet geser menggunakan knob geser sehingga bentuknya memanjang.  Perbedaan mekanisme geser memengaruhi kebutuhan, dimensi dan desain perangkat.

Trimmer atau Trimmer



Resistor variabel yang secara fungsi sama dengan potensiometer namun memiliki dimensi mini yang biasanya ditanam pada PCB untuk mengatur tegangan/arus sekali saja untuk mendapatkan nilai presisi. Trimpot memiliki mekanik satu putaran dan banyak putaran. Dengan memiliki dimensi mini untuk mengubah nilai resistansi trimpot memerlukan obeng ukuran kecil juga.

Trimpot memiliki dimensi dan bentuk berbagai rupa.

Step Potentiometer

Merupakan susunan beberapa resistor yang dihubungkan dengan saklar rotary untuk memilih nilai resistor yang telah ditentukan. Umumnya resistor variabel yang memiliki kurva linier, step potensiometer banyak diaplikasi digunakan sebagai attenuator dB dimana nilai resistansi dihitung  dan jumlah langkah (step) berdasarkan kastomisasi.

Rheostat


Rheostat digunakan untuk mengatur arus besar yang mengalir dengan mengubah nilai resistansi. Jika potensiometer terbuat dari bahan karbon,  rheostat terbuat dari lilitan kawat nichrome dengan inti keramik dan sebuah slider untuk mengatur perubahan arus. Konstruksi resistor ini membuat sering disebut Variable Wire Wound Resistor.

Rheostat juga memiliki beberapa model

  • Rotary rheostat
  • Slide rheostat
  • Trimmer rheostat

Dengan kemampuannya mengatur arus besar, rheostat sering digunakan sebagai dimmer. Walaupun saat ini mulai digantikan dengan perangkat elektronik yang lebih efisien. Tapi dalam laboratorium, rheostat bisa diandalkan untuk keperluan kalibrasi.


Jika paragraf diatas mengulas resistor variabel mekanik, maka ada juga resistor variabel yang perubahan nilai resistansi dipengaruhi oleh perubahan lingkungan sekitarnya seperti panas dan cahaya. Resistor jenis diaplikasikan sebagai sensor.

LDR

Light Dependent Resistor yakni resistor variabel dengan 2 terminal yang nilainya berubah jika ada cahaya mengenai jendelanya. Semakin besar intensitas cahaya mak semakin rendah nilai resistansinya. LDR terbuat dari bahan semikonduktor yang peka cahaya seperti Cadmium-Sulfida, banyak diaplikasikan sebagai sensor cahaya.

Thermistor

Resistor variabel 2 terminal  yang nilai berubah jika terjadi perubahan panas. Thermistor terbagi menjadi dua golongan yakni

NTC (Negative Temperature Coefficient), Ketika temperatur turun, maka nilai resistansi akan meningkat.

PTC (Positive Temperatur Coeffisient), Kebalikan dari NTC dimana nilai resistansi akan naik jika temperatur meningkat. Kamu bisa lihat grafik dibawah


Thermistor banyak digunakan untuk pengukuran suhu seperti termometer dan sistem pengaman mesin terhadap panas.

Digital Potentiometer


Kekurangan potensiometer analog yang masih menggunakan knob mekanik putar atau geser adalah (dapat) terjadi keausan disebabkan suhu dan usia pakai serta pengaturan masih mengandalkan tangan pengguna. Dalam aplikasi yang memerlukan pengaturan melalui komputer, potensiometer jenis tertentu dapat diatur dengan motor servo. Namun cara tersebut dianggap mahal dan resiko keausan tetap ada. Maka digital potentiometer dibuat dengan kemampuan pengaturan resistansi secara digital.  Walau demikian, sinyal yang diatur DigiPot masih analog. 
DigiPot dalam bentuk chip memakai prinsip resistor ladder dimana setiap bit memiliki bobot berbeda akan menhasilkan nilai resistansi berbeda pula. Semakin besar bobot bit maka semakin besar resistansi DigiPot.

Jumlah bit menentukan banyak step/tingkat perubahan resistansi, semakin banyak jumlah bit, maka semakin banyak tingkat perubahannya. Tentunya semakin mahal.
  • 5 bit = 32 step
  • 6 bit = 64 step
  • 7 bit = 128 step
  • 8 bit = 256 step
  • 9 bit = 512 step
  • 10 bit = 1024 step
Pada beberapa jenis DigiPot telah dilengkapi kemampuan memory EEPROM untuk menyimpan nilai terakhir, jadi posisi pengaturan tidak berubah ketika perangkat dimatikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Digital Audio Amplifier PAM8403 and Get Datasheet for Your Hobby

  The PAM8403 is a miniature digital audio amplifier that has gained popularity among DIY enthusiasts, hobbyists, and engineers for its exc...