Resistor variable merupakan resistor yang nilainya dapat berubah-ubah. Memiliki knob yang dapat diputar atau digeser merupakan mekanisme yang umum digunakan pada resistor jenis ini. Resistor jenis ini memiliki 3 terminal, 2 terminal jika diukur dengan multimeter akan bernilai maksimum, sedang terminal tengah akan berubah-ubah sesuai dengan putaran.
Nilai resistansi resistor variabel berjangkah mulai dari
- 100 Ohm
- 500 Ohm
- 1KOhm
- 5KOhm
- 10KOhm
- 20KOhm
- 50KOhm
- 100KOhm
- 500KOhm
- 1MOhm
- 10MOhn
Pontesiometer rotari atau Rotary petentiometer
Resistor variabel yang paling banyak digunakan dalam aplikasi analog untuk pengaturan level tegangan seperti volume control, tone control dan lain-lain. Potensiometer rotari memiliki knod yang dapat diputar dengan mudah oleh tangan.
- Linier potentiometer (type a) dimana kurva akan bergerak linier
- Log potensiometer (type b), perubahan kurva bergerak secara logaritmik (melengkung). Tipe ini banyak digunakan pada pengaturan volume audio. Harga potensiometer tipe ini cukup mahal ketimbangan type-a.
Potensiomer geser atau Slide Potentiometer
Seperti potensiometer rotari, potensiomet geser menggunakan knob geser sehingga bentuknya memanjang. Perbedaan mekanisme geser memengaruhi kebutuhan, dimensi dan desain perangkat.
Trimmer atau Trimmer
Resistor variabel yang secara fungsi sama dengan potensiometer namun memiliki dimensi mini yang biasanya ditanam pada PCB untuk mengatur tegangan/arus sekali saja untuk mendapatkan nilai presisi. Trimpot memiliki mekanik satu putaran dan banyak putaran. Dengan memiliki dimensi mini untuk mengubah nilai resistansi trimpot memerlukan obeng ukuran kecil juga.
Trimpot memiliki dimensi dan bentuk berbagai rupa.
Step Potentiometer
Merupakan susunan beberapa resistor yang dihubungkan dengan saklar rotary untuk memilih nilai resistor yang telah ditentukan. Umumnya resistor variabel yang memiliki kurva linier, step potensiometer banyak diaplikasi digunakan sebagai attenuator dB dimana nilai resistansi dihitung dan jumlah langkah (step) berdasarkan kastomisasi.
Rheostat
Rheostat digunakan untuk mengatur arus besar yang mengalir dengan mengubah nilai resistansi. Jika potensiometer terbuat dari bahan karbon, rheostat terbuat dari lilitan kawat nichrome dengan inti keramik dan sebuah slider untuk mengatur perubahan arus. Konstruksi resistor ini membuat sering disebut Variable Wire Wound Resistor.
Rheostat juga memiliki beberapa model
- Rotary rheostat
- Slide rheostat
- Trimmer rheostat
Dengan kemampuannya mengatur arus besar, rheostat sering digunakan sebagai dimmer. Walaupun saat ini mulai digantikan dengan perangkat elektronik yang lebih efisien. Tapi dalam laboratorium, rheostat bisa diandalkan untuk keperluan kalibrasi.
Jika paragraf diatas mengulas resistor variabel mekanik, maka ada juga resistor variabel yang perubahan nilai resistansi dipengaruhi oleh perubahan lingkungan sekitarnya seperti panas dan cahaya. Resistor jenis diaplikasikan sebagai sensor.
LDR
Thermistor
Resistor variabel 2 terminal yang nilai berubah jika terjadi perubahan panas. Thermistor terbagi menjadi dua golongan yakniNTC (Negative Temperature Coefficient), Ketika temperatur turun, maka nilai resistansi akan meningkat.
PTC (Positive Temperatur Coeffisient), Kebalikan dari NTC dimana nilai resistansi akan naik jika temperatur meningkat. Kamu bisa lihat grafik dibawah
Thermistor banyak digunakan untuk pengukuran suhu seperti termometer dan sistem pengaman mesin terhadap panas.
Digital Potentiometer
Kekurangan potensiometer analog yang masih menggunakan knob mekanik putar atau geser adalah (dapat) terjadi keausan disebabkan suhu dan usia pakai serta pengaturan masih mengandalkan tangan pengguna. Dalam aplikasi yang memerlukan pengaturan melalui komputer, potensiometer jenis tertentu dapat diatur dengan motor servo. Namun cara tersebut dianggap mahal dan resiko keausan tetap ada. Maka digital potentiometer dibuat dengan kemampuan pengaturan resistansi secara digital. Walau demikian, sinyal yang diatur DigiPot masih analog.
- 5 bit = 32 step
- 6 bit = 64 step
- 7 bit = 128 step
- 8 bit = 256 step
- 9 bit = 512 step
- 10 bit = 1024 step
Tidak ada komentar:
Posting Komentar